The Graduation

Welcome to the Graduation, Welcome to the real world!

Sudah sekian kali, saya mendengar kata-kata the real world yang terucap dari temen-temen terdekat saya saat dan pasca wisuda.

Tapi kalo ditelaah lebih dalam, kok rasanya seperti menyeramkan ya?

rasanya seperti sebentar lagi hidup saya akan susah karena ‘kenyataan’ yang telah datang. haha.

Well, ketakutan apapun itu, ini adalah proses yang harus dilewati oleh semua orang, betul kan?

siap ga siap, takut ga takut, senang ga senang, galau ga galau, toh pasti hari kelulusan akan datang. πŸ™‚

Alhamdulilah, 29 Februari 2012 kemarin, saya melepas gelar mahasiswa dan menerima gelar baru, Sarjana Pertanian.

Yup, yesterday was my graduation day, and I got special date for my graduation : 29 February 2012, which can only found in one time per 4 years. πŸ˜€

Kali ini,saya pengen sedikit share tentang perasaan gue saat hari wisuda, dimana perasaan saya sangat bercampur aduk.

Momen wisuda adalah momen campur aduk, antara perasaan senang, sedih, gugup, galau, optimis, dan lain-lain.

Tapi, buat saya, persentase senangnya paling tinggi donk! hehe.

Sama halnya dengan para mahasiswi lainnya, saya bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan diri buat tampil sempurna (dalam konteks dandanan, hehe).

Sekitar jam 5 pagi, saya diantar ke perwira pake ojek sambil bawa bungkus jas berisi toga, heels pendek punya emak dan kebaya bekas jadi among tamu sepupu. Semua tidak ada yang baru kok..Β  yang penting semangatnya baru πŸ™‚

Orang yang mendandani saya hari itu adalah mbak Rany, senior saya yang amat2 cantik, beliau sendiri adalah model hijabers. πŸ™‚

Dengan muka polos dan berpakaian seadanya, saya datang ke kosan Ririn, adeknya mbak Rany yang bakal jd tempat make up. Sebelum didandan, seperti biasa, saya engga minta buat menor, hehe. dan mbak Rany udah paham banget maksud saya. hoho.

Satu jam lebih dikit saya didandanin, sambil ngobrol2 jd ga kerasa kalo udah mau jam 7 pagi.

Berhubung mata gue rabun, jadi saya butuh kacamata buat memastikan kondisi muka gue, pas make kacamata…

“wowww.. kayak bukan saya mbak, hehe” sayamerasa sayabukan Annisa, dan juga bukan Potter saat itu.

Setelah make-up, saya langsung didandain kerudung ala hijab, awalnya sih saya mau nyoba2 dulu, kalo ga pede, saya mau ganti jd kerudung biasa ajah,eh pas liat hasilnya.. bagus jugaa, hehe. yang menarik itu, pertama kalinya saya bisa pakai kerudung tiga warna berbeda.. πŸ˜€

Thanks mba Rany for the photo! πŸ˜€

karena sudah jam 7, saya harus bergegas ke gedung wisuda (GWW). Pamitan ama mbak rany, saya langsung pergi ninggalin perwira pakai sendal emas punya emak dan berjalan di jalan-jalan yang bolong-bolong dan becek. Pas banget saya keluar dari kosan, gerimis pun datang.sayalangsung buru-buru tutup muka pakai topi wisuda.

Dengan terbata-bata,saya berjalan di tengah jalan rusak dan becek dengan sendal heels kinclong, saya sendiri sudah berkostum lengkap.

Ternyata engga cuma skripsi aja ya yang perlu berjuang, jalan kaki menuju gedung wisuda juga butuh perjuangan. ;p

Sendiri saya berjalan, saya sambil merenungi diri.. What am I gonna do after this?

Why am I wearing this graduation dress today? What for?

Tiba-tiba muncul pertanyaan-pertanyaan yang sedikit aneh di dalam benak saya, dan cepat-cepat pikiran itu hilang saat saya mau nyebrang jalan.

Menyusuri jalanan yang tertutup oleh kanopi pohon yang teduh, pagi itu suasana masih mendung karena baru gerimis,Β  saya berjalan sendiri menuju gedung yang sudah tidak asing lagi di mata saya.

GWW telah menyimpang banyak kenangan buat saya, dan ini bukan pertama kalinya saya masuk ke gedung GWW ini.

Awal mula diterima di IPB, semua mahasiswa masuk ke gedung ini untuk orientasi, dan hari ini, keluar dari IPBΒ  pun harus lewat sini. πŸ™‚

Tahun 2009, saya pernah ikut lomba teater di GWW. Tahun 2011, saya juga pernah ikut menyelenggarakan acara kampus bertema green living disini, ditambah lagi,saya menginap disini 1 malam demi acaranya sukses. lucunya, biasa kalau bangun pagi yang dilihat mata itu dinding polos rendah, kalau pas bangun tidur di gww, yang saya lihat adalah langit-langit tinggi yang berbentuk segi ganjil.Β  πŸ™‚ aaah, what a memories…

Sesampainya di GWW,saya langsung ketemu Mak Tuo Ida yang tinggalnya di Cibatok, beliau mengucapkan selamat wisuda. Terima Kasih Mak Tuo yang udah rela dateng2 pagi ini! Sayangnya orang tua dan adek saya pada belum dtg pagi itu, jd kemungkinan baru bisa ketemu setelah wisuda selesai.

Gue langsung cari temen-temen saya yang sama2 diwisuda, dan kita disuruh baris di depan pintu utama GWW sesuai fakultas. Adi, teman saya yang buka jasa pemotretan sudah stand by untuk fotoin saya.. πŸ˜€

Sambil menunggu giliran masuk, saya melihat sekitar saya.

Semua orang tersenyum, semua orang bahagia. Rasanya beban mahasiswa semua lepas engga bersisa.. meski mungkin setelah wisuda, mereka berpikir kembali, “apa yang akan saya laukan setelah ini?” πŸ™‚

Panggilan agar wisudawan masuk gedung pun dikumandangkan. Dengan tertib kita masuk satu per satu dan duduk di kursi sesuai nama yang tertera.

Dengan hikmat dan tenang,sayamengikuti sesi acara. Hari itu IPB meluluskan sekitar 600an mahasiswa Sarjana, 133 Doktor, dan sekian ratus Master.

Saat Rektor dan Petinggi IPB lainnya masuk dan duduk di panggung, semua hadirin disuruh berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne IPB, setelah itu sidang terbuka pun dibuka.

Pertama, Pidato dari Rektor ttg upaya peningkatan mutu pendidikan dan rencana IPB sebagai World Class University yang berbasis riset dan memajukan konsep kewirausahaan.

Kewirausahaan.. πŸ™‚

Yup, IPB telah membantu saya membukakan pikiran dari paham non-wirausaha menjadi pro-wirausaha.

Alhamdulilah, setelah 2 tahun lebih saya mengembangkan ide lingkungan saya sambil berjuang untuk menyelesaikan tugas utama saya yaitu belajar, tepat setelah saya lulus, saya berani memulai untuk menjadikan ide saya ini sebagai ladang usaha.

Meski masih usaha kecil, Alhamdulilah saya mendapat kepuasan batin yang tak ternilai dari usaha ini.

Tepat setelah sidang, usaha saya ini sudah melibatkan 4 orang tidak mampu yang tinggal di sekitar rumah untuk membantu dalam produksi permainan. Alhamdulilah, di usia saya yang masih terbilang muda, saya mencoba untuk membuka lapangan kerja bagi mereka. terharunya lagi, ada salah satu ibu muda yang baru punya anak, uang yang diberikan dari hasil kerjanya digunakan untuk membeli susu dan makanan anak bayinya.. πŸ™‚

Saya berdoa, semoga di masa yang akan datang, usaha saya bisa terus berkembang dan mendapat permintaan yang tinggi, agar saya bisa lebih banyak membuka lapangan kerja bagi orang kecil. Itulah konsep wirausahawan sosial yang pernah saya ketahui waktu terpilih menjadi ASHOKA Young Changemaker. πŸ™‚

Saya senang telah menjadi seorang mahasiswa yang lulus tidak hanya bermodalkan IPK tinggi saja, tetapi juga bermodalkan usaha untuk membuat perubahan kecil di masyarakat. πŸ™‚

Pikiran saya kembali ke acara, Rektor IPB pun menutup pidatonya, acara selanjutnya adalah peresmian wisudawan dengan pemindahan tali topi toga oleh Rektor (istilahnya apa ya?)

Sesi pertama itu dimulai dari Doktor, lalu Master, dan terakhir Sarjana.

Alhamdulilah, fakultas saya adalah fakultas pertama (Pertanian), jadi setelah Master, dilanjutkan ke Sarjana Fakultas Pertanian. jadi tidak perlu lama-lama menunggu giliran. πŸ™‚

Waktunya tiba buat jurusan saya.. saya dkk. langsung jalan mengikuti arahan panitia wisuda.

Pas baris di red carpet, sambil mendekati giliran untuk dipindahkan tali-nya oleh Rektor IPB. Saya tiba-tiba nervous,

mungkin semuanya merasakan hal yang sama, tapi apa yang membuat saya nervous? Detik-detik itu pun datang,

Saat saya berdiri tepat di depan Rektor IPB, MC Wisuda pun mengumandangkan kata-kata..

Departemen Arsitektur Lanskap. Annisa Hasanah. Lulusan Terbaik Program Studi Arsitektur Lanskap. Sangat Memuaskan.

Tepukan tangan menggema di gedung GWW. Sejujurnya saya sendiri baru tau saat hari wisuda bahwa ada announcement bagi lulusan terbaik prodi.. saya sedikit kaget dan haru saat mendengar kata-kata itu.. Saya pun berjalan menuju panggung, dan menundukkan kepala di depan Rektor IPB, dan tali itu pun bergeser. πŸ™‚

Finally, After 4,5 years.. πŸ™‚

Setelah berjabat tangan (saya sambil berkata kecil “terima kasih pak”), saya berjalan menuju tempat Dekan Fakultas Pertanian berdiri, Pak Prof. Ernan Rustiadi, saya mendapat map keras berisi ijasah saya.

” selamat ya Annisa..” alhamdulilah beliau masih ingat saya.. πŸ˜€

setelah menerima map ijazah, saya berjalan menuju Ketua Departemen Arsitektur Lanskap, Ibu Dr. Siti Nurisyah. Dosen yang sudah saya anggap seperti ibu sendiri, dosen yang banyak memberi cerita, ilmu, dan pengalaman yang luar biasa kepada saya. Saat saya melihat ibu Is yang sudah siap memasang medali ke saya, tiba-tiba air mata saya keluar.. buru-buru saya mencoba menahan tangis. Entah tiba-tiba mengapa saya ingin menangis, saya melihat Ibu Is tersenyum dan merapatkan bibir, jadi tidak bisa berkata apa-apa, setelah mengalungkan medali, saya hanya bisa berkata lirih,

“terima kasih ya Ibu..”

turun dari panggung, air mata saya tumpah..ga terbendung lagi.

Saya pun kembali ke tempat duduk, dan merenung kembali.

Sekarang, Saya adalah Sarjana Pertanian IPB. πŸ™‚

Setelah selesai sesi pemindahan tali, acara pun dilanjutkan ke pidato dari ketua himpunan alumni IPB sekaligus wakil menteri perdagangan, Bapak Bayu Krisnamurti.

Pidato beliau sangat bagus, to the point, dan tidak neko-neko.

Kata-kata yang masih saya ingat,

Setelah kelulusan kalian ini pastinya kalian akan bertanya pada diri sendiri, “setelah ini apa? mau ngapain?” … Pesan saya, anda sebagai sarjana tidak perlu muluk-muluk, lakukan sesuatu yang baik dan pro para petani, jika anda menjadi wartawan, jadilah wartawan yang membela para petani-petani kita.. jika anda menjadi pegawai bank, jadilah pegawai yang membela usaha-usaha kecil petani.. dan begitu juga profesi lainnya.. “

IPB yang seringkali dikritisi karena kebanyakan lulusannya bekerja di sektor non-petani.. sehingga masalah pertanian seringkali sasarannya itu kepada lulusan-lulusannya yang tidak bekerja di sektor pertanian.

Tapi pidato pak Bayu menunjukkan sesuatu yang realistis, idealis tapi sesuai pada tempatnya.

Saya tahu di Indonesia, mencari pekerjaan itu tidak mudah. apalagi mencari pekerjaan sesuai dengan yang kita inginkan, atau mencari pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu kita dengan basis pertanian. Maka, banyak orang berusaha untuk mencari hidup dari kesempatan yang ada saja, tidak seidealis saat masih mahasiswa. Buat saya, itu hal yang normal.

So, whatever we will be in the future,Β  tetaplah jadi orang yang terus menebar kebaikan .. jadilah orang yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. πŸ™‚

Acara wisuda punΒ  ditutup dengan nyanyian lagu dari Gita Swara Pasca Sarjana dan Gentra Kaheman. Wisudawan pun diperbolehkan untuk keluar dari GWW.

Saat saya keluar dari GWW, halaman depan GWW sudah penuh oleh ratusan orang yang berkerumun mencari wisudawan untuk diberi selamat. Dengan agak linglung, saya berjalan mencari teman-teman ARL saya, yang umumnya melakukan tradisi arak-arakan, akhirnya saya bertemu dengan mereka..

saya pun mendapat beberapa buket bunga sebagai ucapan selamat. Terima kasih ya temen-temen!!

Setelah ketemu temen-temen ARL, gue ketemu temen-temen IAAS di sisi lain halaman GWW.Terima kasih juga buat temen-temen IAAS yang rame-rame datang dan ngasi ucapan ke saya dan kak Heri.. (maaf , adek saya lupa ambil foto pakai kamera saya, maaf ya belum ada foto bersama yg bisa diupload 😦 ) makasih juga buat bunganyaa!!

Setelah itu saya (akhirnya) ketemu Inna dan Mama, salam dan cium… kita pun foto bareng dengan seragam kebaya kuning. Hhehe

With my mum and my sister (my dad and my lil sis were staying in the car)

Setelah itu, saya ketemu temen-temen Tri-U.. makasih yah guys buat bunga dan kehadirannyaa~ πŸ˜€

Kehadiran teman-teman Tri-U, thanks ya guyss..

Karena sudah mau hujan.. saya langsung buru-buru menuju ke departemen untuk makan siang bersama dosen-dosen.

beberapa kali saya ketemu temen-temen, dan beberapa dari mereka ngasih buket bunga, makasih yaaa~ ^^

Ternyata saya ketinggalan rombongan ARL yang udah pada disana, aduh maaf yaa.. ternyata konsep arak2annya itu Dark. Dan wisudawati (kebetulan semua anak ARL yang wisuda itu perempuan) diarak dengan becak ke bengkel lanskap.

Goen temen saya sempat mengupload beberapa foto-foto … makasih buat fotonya ya goen!

Foto bareng ARL 44 tercinta di bengkel lanskap

Saya pun nemu foto yang ajib abis.. check this out!

The Boys of ARL 44 with Dark Clothes.. nah kalo rame2an gini kan jadi pada ganteng.. hehe

btw, ini ketua geng-nya sapa ya??

Goen pun sempet ambil foto bagus dan bikin haru banget…

Perjuangan pendamping wisuda mengantarkan wisudawati (itu Mita) menuju bengkel lanskap. #haru

Last but not least, I woul like to say thank you for all who came to my graduation day, especially for those who gave me many flower buckets! ^^ Engga nyangka bisa dapat banyak bunga sebanyak ini, sampai dua tangan saya pun engga mampu bawa semua bunga ini.. Sekali lagi terima kasih banyak, saya doakan kita semua selalu hidup dalam berkah Allah SWT dan selalu diberi kesuksesan.. Amiinn.

I got a lot of flowers, thanks all! ^^

Bismillah, 1 Maret menjadi awal yang baru sebagai sarjana, meski rasanya seperti sama aja kayak jadi mahasiswa, masih suka ngampus, masih suka jalan-jalan bareng temen-temen, hehe. Saya sendiri saat ini belum melamar kerja, karena saya memutuskan diri untuk mengajukan beasiswa dan menjalankan usaha saya dulu. Rasa penasaran saya untuk mengajukan beasiswa masih belum terjawab. So, saya niatkan diri untuk berjuang mendapat beasiswa! I will do my best now, and let God will do the rest! wish me luck! See ya! ^^

It’s not the end, it’s just the beginning

Once again, Thanks to mbak rany for the photo! ^^

Comments on: "The Graduation" (1)

  1. […] Tanggal 29 Februari menjadi hari yang bersejarah dimana gue resmi jadi wisudawati (read more here) […]

Tinggalkan komentar